Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Page

POSTS

Popular Posts

Selasa, 06 Maret 2012

ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BERAGAMA


ASPEK-ASPEK PSIKOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN BERAGAMA

  1. Motivasi Beragama

1.      Pengertian Motivasi

Motivasi itu sendiri merupakan istilah yang lebih umum digunakan untuk menggantikan tema “ motif-motif “  yang dalam bahasa inggris disebut dengan motive yang berasal dari motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.

2.      Peran Motivasi

Motivasi memiliki beberapa peran dalam kehidupan manusia, setidaknya
ada empat peran motivasi yaitu :

1.      Motivasi berfungsi sebagai pendorong manusia dalam berbuat sesuatu, sehingga menjadi unsur penting dari tingkah laku atau tindakan manusia.
2.      Motivasi berfungsi untuk menentukan arah dan tujuan.
3.      Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan oleh manusia baik atau buruk, sehingga tindakkannya selektif.
4.      Motivasi berfungsi sebagai penguji sikap manusia dalam beramal, benar atau salah, sehingga bisa dilihat kebenaran atau kesalahan yang bersifat emosional dan subyeektif.

3.      Jenis Motivasi

Jenis motivasi ada dua yaitu :

1.      Motivasi beragama yang rendah

a.       Karena didorong oleh keinginan untuk mendapat perasaan jah dan riya
b.      Karena ingin mematuhi orang tua dan menjauhkan larangannya
c.       Karena demi gensi atau prestise
d.      Karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu atau seseorang
e.       Karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari kewajiban agama.

2.      Motivasi beragama yang tinggi

a.       Karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan surga dan menyelamatkan diri dari azab neraka.
b.      Karena didorong oleh keinginan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH.
c.       Karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keridhaan ALLAH dalam hidupnya.
d.      Karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagian hidup.
e.       Karena didorong oleh ingin hulul ( mengambil tempat untuk menjadi satu dengan Tuhan ).
f.       Karena didorong oleh kecintaan ( mahabbah ) kepada ALLAH SWT.
g.      Karena ingin mengetahui rahasia tuhan dan perraturan tuhan tentang segala yang ada ( ma’rifah).
h.      Karena didorong oleh keinginan untuk al-ittihad ( bersatu dengan tuhan).


  1. Inteligensi Beragam

1.      Pegertian Inteligensi

Inteligensi ( kecerdasan ) dalam bahasa ingris disebut intelligence dan bahasa arab disebut al-dzaka meenurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu.

Kecerdasan hanya berkaitan dengan kemampuan struktur akal ( intellect ) dalam menangkap gejala sesuatu, sehingga kecerdasan hanya bersentuhan dengan aspek-aspek kognitif ( al-majal al-ma’rifi).

2.      Macam-macam Inteligensi

a.      kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan proses kognitif seperti berpikir, daya menghubungkan dan menilai atau mempertimbangkan sesuatu.

b.      Kecerdasan emosional


1.      pengertian kecerdasan emosional merupakan istilah baru yang pertama kali ditemukan oleh salovey, namun istilah tersebut menjadi popular ditengah-tengah masyarakat. Kemudian dari istilah tersebut kecerdasan emosional untuk menggambarkan sejumlah kemampuan mengenali emosi diri sendiri.
2.      aspek-aspek kecerdasan emosional
      Ari Ginanjar mengemukakan aspek-aspek yang berhubungan dengan kecerdasan emosional dan spiritual, yaitu :

a.      Konsisten ( istiqamah )
b.      Kerendahan hati ( tawadhu’)
c.       Berusaha dan berserah diri ( tawakkal )
d.      Ketulusan ( ikhlas ) dan totalitas ( kaffah )
e.       Keseimbangan ( tawazun )
f.       Integritas dan penyempurnaan ( ihsan )

c.       Kecerdasan moral

Kecerdasan moral ialah kemampuan untuk merenungkan mana yang benar dan mana yang salah, dengan menggunakan kecerdasan emosional dan intelektual pikiran manusia.

d.      Kecerdasan Spritual

Kecerdasan spiritual bukanlah doktrin agama yang mengajak manusia untuk cerdas memilih salah satu agama, ia merupakan sebuah konsep yang berhubungan bagaimana seseorang mempunyai kecerdasan dalam mengelola makna-makna, nilai-nilai dan kualitas kehidupan spritualnya.

e.       Kecerdasan Qalbiah

Kecerdasan qalbiah adalah sejumlah kemampuan diri secara cepat dan seempurna, untuk mengenal kalbu dan aktivitas-aktivitasnya, mengelola dan mengekspresikan jenis-jenis kalbu secara benar, memotivasi kalbu untuk membina hubungan moralitas dengan orang lain, dan hubungan ubudiah dengan tuhan.

  1. Sikap Keagamaan

Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan agama. Sikap keagamaan terbentuk karena adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai komponen kognitif perasaan terhadap agama sebagai komponen efektif dan prilaku terhadap agam sebagai komponen kognitif.



Menurut Siti Partini pembentukan dan perubahan sikap dipengaruhi oleh dua factor yaitu :

1.      factor internal, berupa kemampuan menyeleksi dan mengolah atau menganalisis pengaruh yang datang dari luar, termasuk disini minat dan prhatian.
2.      factor eksternal, berupa factor di luar dari individu yaitu pengaruh lingkungan yang diterima.


  1. Tingkah laku Keagamaan

  1. Pegertian Tingkah Laku

Tingkah laku itu merupakan tanggapan atau rangkaian tanggapan yang dibuat sejumlah makhluk hidup. Dalam hal ini, tingkah laku itu walaupun harus mengikut sertakan tanggapan pada suatu organisine, termasuk yang ada diotak, bahasa, pemikiran, impian-impian, harapan- harapan, dan sebagainya, tetapi ia juga menyangkut mental sampai aktivitas fisik.

  1. Pengertian Tingkah Laku  Keagamaan

Tingkah laku keagamaan adalah segala aktivitas manusia dalam kehidupan didasarkan atas nilai-nilai agama yang diyakininya. Tingkah laku keagamaan tersebut merupakan perwujudan dan jiwa keagamaan berdasarkan kesadaran dan pengalaman beragama pada diri sendiri.

  1. Motivasi Yang Melahirkan Tingkah Laku Keagamaan

Penyebab tingkah laku keagamaan manusia itu merupakan campuran antara berbagai factor, baik factor lingkugan, biologi, psikologi rohaniah, unsur fungsional, untur asli dan fitrah atau karunia tuhan. Karena itu studi yang mampu membahas masalah empiris, non empiris dan rohaniah adalah agama.

Menurut nico syukur dister terdapat empat hal yang menyebabkan seorang memunculkan tingkah laku keagamaan, yaitu :

1. untuk mengatasi prustasi
2. untuk menjaga kesusilaan serta tata tertip masyarakat,
3. untuk memuaskan intelek yang ingin tahu
4. untuk mengatasi ketakutan.

  1. Ketaatan Beragama

Ketaatan beragama membawa dampak positf terhadap kesehatan mental karena pengalaman membuktikan bahwa seseorang yang taat beragama ia selalu mengingat ALLAH SWT. Karena banyaknya seseorang mengimgat ALLAH SWT, jiwa akan semakin tentram.

Untuk lebih jelasnya dapat diperincikan sebagai berikut :

1.      factor psikologis yaitu kepribadian dan kondisi mental.
2.      factor umum yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan tua.
3.      factor kelamin yaitu laki-laki dan wanita.
4.      factor pendidikan yaitu orang awam, pendidikan menengah dan intelektual.
5.      factor stratifikasi social yaitu petani, buruh, karyawan, pandangan dan sebagainya.

ANALISA BAB

Salah satu aspek psikologis yang berhubungan dengan perkembangan beragama yaitu motivasi. Motivasi merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam setiap kegiatan  manusia, salah satunya dalam melaksanakan kegiatan agama seperti beribadah kepada Allah SWT.  Disebabkan Motivasi itu sangat berperan penting dalam kehidupan manusia yaitu dalam melaksanakan suatu aktivitas, oleh karena itu kita selaku manusia yang tidak terlepas dari berbagai kegiatan dan sangat memerlukan motivasi ( dukungan ) dari lingkungan sekitar kita seperti : keluarga, masyarakat, dan yang paling penting motivasi itu kita tumbuhkan dari diri kita sendiri.

Selain aspek motivasi beragama dalam perkembangan beragama ada juga aspek inteligensi beragama yang tidak kalah pentingnya dari motivasi beragama karena dengan adanya Inteligensi ( kecerdasan ) seseorang itu dapat memahami bagai mana cara-cara melaksanakan perintah agama dengan yang baik dan benar, dan melalui inteligensi ( kecerdasan  ) juga dapat mengatasi masalah-masalah yang ada dalam kehidupan sesuai dengan ajaran agama. Karena inteligensi ( kecerdasan ) tidak hanya menyangkut bidang akademik akan tetapi menyangkut non akademik.

            Selanjutnya yaitu sikap keagamaan, sikap keagamaan yang timbul dalam diri seseorang itu tidak terlepas dari factor internal dan eksternal, yang dapat dikatakan dengan factor internal yaitu seperti inteligensi tadi, karena adanya inteligensi seseorang itu bisa mengolah, memahami, mengaplikasikan, suatu konsep agama yang memang harus diamalkan, karena inteligensi itu mang ada dalam diri seseorang itu. Dan yang dapat dikatakan dengan paktor ekternal seperti motivasi (dukungan) karena motivasi ini selain ada dalam diri kita juga dibutuhakn dari orang lain separti keluarga.